Jumat, 30 Mei 2008

MIMPI

Bicara tentang mimpi....semua orang harus punya mimpi. Mimpi membuat hidup kita lebih bersemangat karena ada sesuatu yang diharapkan, lebih terarah karena memiliki target. Hidup tanpa mimpi berarti mati. Ibarat orang yang sedang berenang di tengah samudera, seorang yang memiliki tujuan akhir, bisa mengukur seberapa jarak antara dia dengan pulau yang dituju nya.Sehingga dia bisa mempersiapkan bekal yang harus dia bawa,strategi yang harus dia lakukan untuk mencapai tujuannya. Lain halnya dengan orang yang tidak memiliki tujuan, pada akhirnya ia akan merasa lelah dan mati dalam keadaan terombang-ambing, tidak jelas karena dia tidak tahu kemana harus melangkah. Semoga Allah masih memberikan kesempatan dan kemauan kepada kita untuk membuat dan mewujudkan mimpi.

Terkadang aku menganalogikan hidup ini bagaikan permainan monopoli. Dalam permainan ini setiap kita punya mimpi untuk menjadi orang kaya. Serunya lagi setiap kita melempar dadu, kita gak pernah tahu apakah dadu yang akan kita lempar adalah dadu keberuntungan untuk kita atau justru kerugian.Tapi itulah fitrahnya permainan monopoli, mau tidak mau kita harus melempar dadu, suka tidak suka kita harus melangkah walaupun penuh resiko. Bagaimana mungkin menjadi orang kaya tanpa melempar dadu dan bagaimana mungkin menjadi orang kaya tanpa melangkah. Bahkan setiap orang kaya dalam permainan monopoli juga pernah ketimpa sial, bayar pajak tanah, bayar karena berhenti ditempat pemain lain, masuk penjara, tapi tidak pernah kapok untuk melangkah...

Yah...itu semua karena mimpi...

Rasulullah SAW adalah seorang yang juga memiliki mimpi, sebuah impian terbesar untuk mengabarkan Islam pada dunia.
Nabi Ibrahim juga memiliki mimpi untuk menjadikan ka'bah sebagai tempat yang ramai dikunjungi orang.
Nabi Musa juga memiliki mimpi untuk membebaskan bani isra'il

dan mereka semua mewujudkan itu dengan cara yang tidak mudah...

Siapapun harus bermimpi, karena ia adalah bagian dari sunnah para Rasul.

Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa mungkin saja kita pernah berhenti dari mimpi kita, membuang jauh-jauh harapan hidup kita dan tidak pernah berharap untuk bermimpi kembali...Lalu kenapa itu bisa terjadi? Sepertinya...ada beberapa hal yang membuat hal itu bisa terjadi :

1. Kita tidak PeDe.
Padahal PeDe adalah modal awal untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita. Kita merasa diri kita begitu lemah, takut gagal, takut di hina, takut ditertawakan. Dan semua ketakutan itu berawal dari satu kata yaitu "MIND SET". Pernahkah kita merenungkan tentang kisah perjalanan hidup kita sendiri? Ketika kita masih berada di alam arwah, jasad kita masih berupa sperma yang menjijikkan. Kemudian ketika tiba saatnya kita dan ribuan sperma (calon manusia) lainnya diperintahkan Allah untuk menyerbu satu sel telur. Disitu kita dan ribuan calon manusia lain saling berkompetisi untuk menjadi manusia baru. Kompetisi yang begitu ketat, sehingga hanya satu sel sperma yang paling berkualitaslah yang mampu untuk memenangkannya. Dan itu adalah kita.... . Lalu ketika kita lahir, tidak ada satupun yang bisa kita lakukan kecuali menangis. Kemudian seiring berjalannya waktu kita belajar bergerak, merangkak, berdiri, berjalan dan berlari. Kita tidak pernah kapok untuk mencoba walaupun kita harus terjatuh. Sadarkah kita bahwa sebenarnya kita adalah seorang pejuang? Kita adalah seorang juara, kita bukan pecundang.... Seorang bayi tidak pernah kapok untuk berusaha berjalan karena MIND SET yang ada di dalam dirinya adalah MAMPU seorang bayi tidak pernah mengenal kata gagal.Sekedar mengutip kalimat dari orang-orang bijak...
- Ketika kita ingin menjadi seorang juara...maka lakukan apa yang tidak bisa kita lakukan...
- Ketika kita mengatakan TIDAK BISA maka sebenarnya kita sedang kehilangan kesempatan untuk menjadi BISA.

2. Kita tidak punya target hidup yang jelas
Padahal fitrah dari hidup ini selalu mempunyai lintasan arah. Coba kita renungkan kejadia penciptaan Allah.Bukankah semuanya penuh dengan keteraturan yang sangat luar biasa. Apa yang ada dilangit dan dibumi semua bergerak menurut lintasannya masing-masing. Punya arah dan punya target, Kalau tidak begitu mungkin semua jadi hancur karena harus bertabrakan satu dengan yang lainnya. Diawal tulisan saya bercerita tentang seorang yang berenang ditengah samudera. Pada hakikatnya sebagai seorang muslim ada hendaknya kita memiliki dua target utama didalam hidup. Yaitu target kita sebagai Abdullah wa Amatullah, dan target kita sebagai Khalifatullah. Untuk mencapai dua target utama ini kita perlu merancang, memenangkan dan mengevaluasi target-target kecil didalam hidup kita.

3. Kita begitu mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar
Adakalanya lingkungan tidak mendukung keinginan kita...atau justru karena lingkungan kita tidak pernah tahu bahwa sebenarnya kita memiliki bakat luar biasa. Akhirnya kemempuan kita mengendap begitu saja jauh didalam alam bawah sadar kita tanpa kita pernah menyadari bahwa menutup segala mimpi sebenarnya merupakan suatu pembunuhan terhadap karakter diri. Adakalanya kita harus bisa menjadi orang tuli yang tuli dari segala input negatif dari luar tentang diri kita. Atau menjadi orang buta, yang buta untuk melihat kecacatan diri. Menjadi orang bisu yang bisu dari segala keluh kesah. Namun bukan dalam artian bahwa kita tidak boleh merenung dan mencari tau kelemahan kita...Tapi semua kita lakukan semata untuk menjadi orang PeDe dan tidak berlindung di balik kelemahan kita.

Mungkin sesekali kita perlu untuk membuat suatu hentakan dalam hidup...

Agar kita menyadari....betapa hebatnya diri kita....

Allah...inilah hamba-Mu yang juga memiliki impian...
Bantu hamba ya Allah...untuk mewujudkan semua nya.
Hamba ingin sekali ada sesuatu yang dapat hamba banggakan
ketika jasad ini harus mempertanggung jawabkan segalanya
dihadapan-Mu.


bersambung....

Tidak ada komentar: