Jumat, 10 Desember 2010

emas dan jaman keemasan

Kebanyakan orang hanya menilai bahwa emas,zamrud,berlian dan intan hanya sebagai batu bernilai ekonomis tinggi tanpa menyadari bahwa sesungguhnya mereka terbentuk dari sebuah proses evolusi yang begitu panjang.

Setidaknya inilah satu pelajaran yang saya petik ketika saya membaca buku The Alchemist... karya Paulo Coelho. Satu kisah tentang pencarian seorang alchemist untuk bisa merubah batu menjadi bongkahan emas. Sebagian alchemist hanya mencari emasnya saja tapi pada sebagian yang lain justru mencari hakikat dibalik pencariannya.

Kisah ini menarik....dan mengajak saya untuk ber-angan angan tentang jaman keemasan islam yang pernah dan akan terjadi lagi. Semua yang terjadi tentunya adalah sunatullah (sudah di gariskan oleh ALLAH) ... pasti terjadi. Karena ALLAH yang Maha karim tidak akan pernah mengingkari janji-Nya.



Seperti layaknya batu batu bernilai itu....semua tentu terjadi dengan proses....dalam proses "metamorfosa" nya untuk menjadi emas, akan ada bagian bagian yang secara sunatullah meluruh karena meluruh adalah juga bagian dari proses yang mendukung terjadinya perubahan itu. Tapi apakah kita mau menjadi bagian yang meluruh itu ???? dan tidak mau mengambil bagian untuk menjadi penyerta dalam menyongsong jaman keemasan islam???

Akan menjadi seperti apakah kita ??? apakah sejarah akan mencatat kita sebagai pelaku terjadinya kemenangan itu??? atau sejarah akan mencatat kita hanya sebagai pemerhati sejarah kemenangan itu??? atau menjadi penyumbat sejarah kemenangan itu??? atau justru menjadi penyambit sejarah kemenangan itu???

Setiap kita hendaknya memiliki ke-khas-an dalam dakwah...memaksimalkan potensi diri untuk bisa berbagi.... tujuannya agar mudah dikenali dan mudah dicari...sebagian orang ada yang memilih jalur politik, sebagian lain memilih untuk menjadi penghafal qur an, sebagian lain memilih jalur pendidikan, Lalu berada dimanakah kita????

Namun hendaknya ke-khas-an itu menjadi sinergi dengan yang lain agar tidak saling bertentangan yang pada akhirnya justru menghancurkan bangunan dakwah yang ada. Seperti layaknya ikatan kovalen dalam ilmu kimia...bagi teman teman yang pernah belajar ilmu kimia tentunya tahu...bahwa ikatan kovalen terbentuk dari molekul poliatomik (banyak atom) yang bisa berasal dari unsur logam dan non logam. walau terdiri dari banyak atom yang berbeda sifat...namun mereka mampu membentuk ikatan yang sangat kompleks dan begitu kuat...dan karena begitu kuatnya...ikatan ini tidak mudah luruh walau harus ditempatkan pada suhu yang tinggi sekalipun.

Sepertinya ALLAH ingin menyampaikan perumpaan tentang surat As Shaff melalui ikatan kovalen ini. buat saya surat as shaff cukup menyentuh.....karena didalamnya terdapat banyak pengingatan pengingatan yang menguatkan untuk selalu memperkokoh bangunan dakwah.

"Wahai orang orang yang beriman...mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu perbuat??? amat besar kebencian ALLAH di sisi kita ketika kita mengatakan sesuatu yang tidak kita perbuat...sungguh ALLAH mencintai suatu barisan yang teratur rapi seolah olah mereka seperti bangunan yang kokoh"

"...Dan ALLAH akan tetap menyempurnakan cahaya-Nya walau orang orang kafir itu benci...."

"Wahai orang orang yang beriman...jadilah kamu sebagai penolong penolong agama ALLAH...sebagaimana isa putra maryam berkata kepada kaum hawariyyin...Siapakah diantara kalian yang bersdia menjadi penolong penolong agama ALLAH??? berkatalah kaum hawariyyin itu...kamilah penolong penolong agama ALLAH..."


Kalau sudah begini...kenapa saya jadi malu ya??? walaupun bukan penyumbat atau penyambit dakwah tapi merasa belum banyak berkontribusi dalam dunia dakwah ini.
generasi salafussalih...dalam seusiaku sudah menjadi kesatria ksatria dakwah yang menggetarkan musuh musuh islam....


Mungkin saat ini yang saya bisa lakukan adalah...memencet tombol tombol keyboard ini untuk menulis.... sekecil apapun itu adalah secercah harapku untuk menggapai Ridho-Mu.....
Hmmm harus tetap semangat....Mulai dari hal kecil...mulai dari diri sendiri....
Chayo !!!!

Tidak ada komentar: