Jumat, 21 Desember 2007

Cinta

Cinta...adalah sebuah kata yang selalu menjadi bahan perbincangan dari zaman ke zaman,sejak zaman nabi Adam hingga sekarang.Begitu pentingnya arti cinta bagi kehidupan, maka tak heran jika cinta memiliki peranan yang besar bagi sebuah peradaban.Pada masa Yunani kuno cinta sering digambarkan sebagai kerinduan terhadap keindahan.
Dalam ajaran tasawuf cinta menjadi "icon" penghubung antara seorang hamba dengan Khaliqnya.
Tersebutlah beberapa nama seperti Abdul Qadir Aljaelani, Jalauddin Rumi,Rabiah Al adawiyah yang menunjukkan ketulusan cintanya yang sangat dalam kepada Allah.
Suatu hari Rabiah Al Adawiyah sedang berjalan dengan menjinjing seember air dan menggenggam obor, seseorang bertanya kepada beliau tentang perihal yang beliau lakukan.Rabiah menjawab "Aku ingin menyiram neraka dengan air ini dan membakar syurga dengan obor ini agar terbuktilah diantara para hamba-Nya mana yang mencintai Dia karena ketulusannya dan mana pula yang mencintai Dia hanya karena ketakutannya pada neraka dan pengharapannya pada syurga". Sebuah ketulusan cinta yang ditunjukan oleh RAbiah Al adawiyah sampai-sampai beliau sendiri tidak merasa perlu untuk menikah.

  1. Cinta menurut ibnu Arabi.Ibnu Arabi menyebutkan bahwa manusia merupakan pengejawantahan dari Allah, dimana 99 sifat Allah tercermin pada diri manusia. Selanjutnya sifat2 ini terbagi atas dua kutub yang saling berpasangan yaitu kutub perkasa (yang bertajalli dalam diri laki-laki) dan kutub lembut (yang bertajalli dalam diri wanita). Karena masing-masingnya menyimpan sifat-sifat Allah, maka adalah fitrah jika keduanya selalu ingin bersatu dan saling membutuhkan sehingga pada akhirnya rasa rindu menumbuhkan cinta dalam diri sepasang manusia.Bahkan dalam ungkapan yang lebih berani Ibnu Arabi mengatakan bahwa hubungan intim merupakan puncak penyingkapan Allah, karena disana wujud Allah bersatu secara sempurna. Pernyataan tersebut agaknya sejalan dengan sebuah hadist yang mengatakan bahwa menikah adalah menggenapkan setengah dien.
  2. Cinta menurut Ibnu Taymiah : Ibnu Taymiah membagi cinta kedalam 5 tangga
tangga 1 : Simpatik (At Tha'athu)
tangga 2 : Curahan hati (As shabaabah)
tangga 3 : Rindu (Atsauf)
tangga 4 : Tak ingin berpisah (Al 'asyiq)
tangga 5 : Penghambaan (Al 'ubuddiyah)
Tangga pertama sampai ke empat boleh dimiliki oleh siapapun sedangkan tangga terakhir hanya boleh diperuntukkan bagi Allah karena cinta pada tahap ini menghendaki adanya ketundukan yang intinya adalah tauhid (menjadikan Allah sebagai "issue sentral" bagi kehidupannya)
Kemudian jenis cinta terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu

  • 'athifiyyah, yaitu cinta yang berasal dari fitrah (memang begitu adanya). Cinta jenis ini lahir begitu saja dalam diri manusia dimana terminal akhirnya akan menghasilkan tabiat hidup. Cinta jenis ini begitu rapuh karena tidak memiliki landasan yang kuat. artinya, jika dibawa pada titik yang ekstrim justru akan membahayakan. Maka tak heran jika ribuan kisah si bodoh romeo and juliet, korupsi merajalela, angka aborsi yang terus meningkat terus terulang pada pemuja cinta athiffiyyah.
  • Syar'iyyah, yaitu cinta yang berasal dari syari'at (kehendak Allah). Cinta jenis ini hadir karena kerinduannya yang begitu mendalam pada Allah sehingga apapun yang Allah perintahkan, ia lakukan dengan sepenuh hati.Terminal akhir dari cinta ini adalah akan menghasilkan sebuah metode hidup. Cinta jenis ini begitu kokoh karena pemujanya selalu mengetahui seni menghadapi hidup dimana disaat senang ia bersyukur dan disaat susah ia bersabar.
" Sebutir debu Ridha-Nya lebih baik dari seribu amalan hamba yang sholeh.Nama-nama Nya adalah ruh dari segala ruh.Seruan-Nya adalah sumber permata. Cinta-Nya dalam jiwa. Dia adalah harapan dan pelarian kita. Ketika aku meyebut nama-nama Nya, kebaikan menjelma. Sebutan-Nya adalah yang disebut tanpa kemenduaan, tanpa kesangsian. Lupakan yang tampak, masuklah kedalam yang tidak tampak. Disana kalian akan menemukan perbendaharaan yang tiada tara. (Jalaluddin Rumi)."

2 komentar:

Hening mengatakan...

Cinta....
penjelasan yang terlalu rumit non sufi..... :p
Implementasi yang sederhana bagi rabi`ah. Cinta yang sederhana tanpa muatan proton or elektron he..he..he...
Smoga Sang Pemilik Cinta selalu menjaga hati yang lemah ini ya non sufi.......

alchemist mengatakan...

emang sengaja di bikin rumit...karena tulisan ini khusus untuk orang2 yang rumit :)