Sabtu, 15 Desember 2007

Mengenali Allah

Mengenali Allah....itulah satu pelajaran yang saya dapatkan pertamakali saya mengikuti kegiatan mentoring...Kenapa? karena mengenali Allah adalah ujung tombak dari sebuah aqidah...

Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa mencintai orang yang tidak dikenalnya...

Begitu juga ketika kita ingin mencintai Allah..maka salah satu cara yang harus kita lakukan adalah mengenali-Nya.

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah itu tidak bisa dikenali melalui wujud...tetapi hanya bisa dikenali melalui penciptaan-Nya. Kenapa? Lalu seperti apakah Allah itu?

Ketika membahas mengenai ma'rifatullah...satu hal yang saya ingat adalah manakala saya belajar tentang kimia Quantum.

Teori Dalton megatakan bahwa bagian terkecil dari sebuah materi adalah atom...dimana inti atom adalah berupa proton, elektron dan neutron. Tetapi sebuah penemuan terbaru menemukan bahwa atom masih bisa dibelah lagi menjadi sebuah energi terhalus yang memiliki sifat sama sekali berlawanan dengan atom (quark dan quanta).

Penemuan ini didasari oleh perdebatan para ilmuwan-ilmuwan fisika tentang pendapat mereka mengenai konsep ruang dan waktu yang pada akhirnya berujung pada kesamaan pemikiran bahwa kehidupan ini tak ubahnya berasal dari kumpulan energi/sifat sehingga Albert Einstein menyatakan bahwa materi adalah energi yang dimampatkan.

Saya menganalogikan bahwa energi ini dalam bahasa psikologi disebut sebagai sifat dan bahasa islam disebut sebagai ruh.Kalau memang benar demikian, itu berarti bahwa pada hakikatnya hidup dan kehidupan ini justru berasal dari sesuatu yang disebut sifat(energi terhalus).

Energi terhalus ini lah yang membuat partikel-partikel yang ada didunia ini saling bergerak satu sama lain,tarik menarik,tolak menolak,dll.pendek kata antar mereka ternyata memiliki sebuah pergerakan yang khas dan saling memiliki hubungan

Mungkin kita tidak pernah menyadari ketika kita menempati suatu ruangan atau bertemu dengan seseorang, terkadang ada rasa nyaman atau sebaliknya pada diri kita. Itu semua disebabkan energi terhalus yang kita miliki dan energi terhalus yang dimiliki oleh ruangan/orang tersebut saling berkolaborasi (bersinggungan) sehingga menimbulkan perasaan ingin menerima atau menolak ruangan/orang tersebut walaupun sebelumnya kita tidak pernah melihatnya.

Maka tak heran jika Allah justru mengenalkan dirinya dalam bentuk sifat (energi terhalus) bukan benda, karena energi inilah yang pada akhirnya mengatur segala keseimbangan yang terjadi dialam ini (sifat menolak/menerima).Pengenalan Allah dalam bentuk benda hnaya akan mebunuh sebagian dari karakter Allah yang sesungguhnya.Mengenal Allah melalui sifat-Nya justru akan mengantarkan manusia untuk bisa mendekatkan diri pada-Nya walau kita tidak pernah melihatnya.

Mungkin kita pernah menonton sebuah film yang yang bukunya pernah kita baca...misalnya The da Vinci Code... buat mereka yang pernah membaca bukunya pasti akan mengatakan film nya tidak sebagus buku...kenapa? karena film (efek visualisai) terbatas dengan ruang dan waktu dan membuat penonton menjadi terpaku pada yang di visualisasikan, ini berarti membunuh sebagian karakter cerita yang sesungguhnya. Lain halnya ketika kita membaca buku nya...membaca buku akan mengajak kita berimajinasi secara bebas tak terbatas ruang dan waktu sehingga penggambaran sebuah cerita menjadi lebih dalam dan lebih lekat kepada para pembacanya. Seperti inilah yang Allah harapkan dari kita...tidak menggambarkan dirinya dalam bentuk benda agar manusia dapat berimajinasi secara bebas tentang Allah sehingga menjadikan-Nya lebih lekat di hati hamba-hamba-Nya.

Sebuah percakapan yang mungkin bisa menjadi renungan
A : Ngapain sih percaya sama Tuhan yang bentuknya aja gak tau kayak apa?
B : Kamu percaya kalau atom benar-benar ada?emang kamu pernah tau bentuknya?
A : Percaya...betuknya relatif tergantung dari jenis dan massa jenis atomnya
B : Kalau gitu ngapain percaya kalau bentuknya aja kamu gak pernah tau...
A : Kan ada bukti ilmiahnya....
B : Begitu juga Allah gak pernah dipahami wujud-Nya tetapi dengan bukti ilmiah kita bisa mengenal-Nya

Tidak ada komentar: